Tips Menghitung Konversi Suhu Termometer Tanpa Rumus + Contoh Soal dan Pembahasan
https://www.fisikabc.com/2018/06/tips-menghitung-konversi-suhu.html?m=1
Daftar Materi Fisika
Advertisement
Baca Juga:
Mungkin beberapa di antara kalian sering keliru mengenai persepsi antara suhu dan kalor. Padahal antara suhu dan kalor memiliki dimensi yang berbeda. Suhu adalah besaran pokok, sedangkan kalor adalah besaran turunan. Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu zat sedangkan kalor adalah salah satu bentuk energi.
Derajat panas atau dingin suatu zat dapat diukur dengan menggunakan alat ukur suhu yang disebut dengan termometer. Berdasarkan jenis skalanya, termometer dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin yaitu sebagai berikut.
Tabel Perbandingan Skala Termometer
Jenis Termometer
|
Titik Tetap Bawah
|
Titik Tetap Atas
|
Selisih
(Jumlah Skala)
|
Celcius
|
0oC
|
100oC
|
100
|
Reamur
|
0oR
|
80oR
|
80
|
Fahrenheit
|
32oF
|
212oF
|
180
|
Kelvin
|
273 K
|
373 K
|
100
|
4 skala termometer di atas merupakan acuan dari satuan suhu yang dapat diubah atau dikonversi dari satuan yang satu dengan satuan yang lainnya. Untuk menghitung konversi satuan suhu, sebenarnya lebih mudah menggunakan trik perbandingan dibandingkan dengan menggunaka rumus. Lalu bagaimana caranya? Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Tips dan Trik Menghitung Konversi Suhu Termometer Tanpa Rumus
Dengan mengunakan trik perbandingan skala termometer, kita cukup memperhatikan titik lebur dan titik didih dari dua jenis termometer yang akan dikonversi skalanya. Misalkan terdapat termometer X dengan titik lebur A dan titik didih B serta termometer Y dengan titik lebur D dan titik didih C. Maka perbandingan skalanya dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
Keterangan:
X = skala yang ditunjuk oleh termometer X
Y = skala yang ditunjuk oleh termometer Y
A = titik tetap bawah (beku/lebur) termometer X
B = titik tetap atas (didih) termometer X
C = titik didih termometer Y
D = titik lebur termometer Y
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah termometer dengan skala oX memiliki titik beku air pada -40oC dan titik didih air 160oC. Pada saat termometer tersebut terbaca 15oX maka pada termometer skala Celcius terbaca …
Penyelesaian:
Titik lebur termometer X = -40oC
Titik didih termometer Y = 160oC
Titik lebur termometer Celcius = 0oC
Titik didih termometer Celcius = 100oC
Skala yang ditunjuk termometer X = 15oX
Diagram perbandingan skala termometer X dan Celcius diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Dari diagram di atas, maka konversi skala kedua termometer tersebut adalah sebagai berikut.
≫
|
15 – (-40)
|
=
|
t – 0
|
160 – (-40)
|
100 – 0
|
≫
|
55
|
=
|
t
|
200
|
100
|
≫
|
t
|
=
|
55 × 100
|
200
|
≫
|
t
|
=
|
55
|
2
|
≫
|
t
|
=
|
27,5oC
|
2. Dua buah termometer A dan B menunjuk angka yang sama, 100o ketika digunakan untuk mengukur suhu air mendidih. Dalam air yang agak hangat, termometer A menunjuk angka 75o sementara termometer B menunjuk angka 50o. Jika termometer A menunjuk angka 25o, termometer B akan menunujuk angka …
Penyelesaian:
Titik atas termometer A = 100o
Titik atas termometer B = 100o
Titik tengah termometer A = 75o
Titik tengan termometer B = 50o
Skala yang ditunjuk termometer A = 25o
Diagram perbandingan skala termometer A dan B diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Dari diagram di atas, maka konversi skala kedua termometer tersebut adalah sebagai berikut.
≫
|
75 – 25
|
=
|
50 – t
|
100 – 25
|
100 – t
|
≫
|
50
|
=
|
50 – t
|
75
|
100 – t
|
≫
|
2
|
=
|
50 – t
|
3
|
100 – t
|
≫ 2(100 – t) = 3(50 – t)
≫ 200 – 2t = 150 – 3t
≫ -2t + 3t = 150 – 200
≫ t = -50o
3. Temperatur-temperatur Celcius (C) menunjukkan P kali temperatur termometer Fahrenheit (F). Besar temperatur masing-masing termometer itu adalah sebagai berikut.
(A) C = P dan F = P
(B) C = 9/(32 – 5P) dan F = 9P/(32 – 5P)
(C) C = P(1 – 5/9P) dan F = (1 – 5/9P)
(D) C = 120P/(1 – 5/9P) dan F = 120/(1 – 5P/9P)
(E) C = 160P/(5 – 9P) dan F = 160/(5 – 9P)
Jawaban yang tepat adalah …
Penyelesaian:
Titik lebur termometer Fahrenheit = 32oF
Titik didih termometer Fahrenheit = 212oF
Titik lebur termometer Celcius = 0oC
Titik didih termometer Celcius = 100oC
Skala yang ditunjuk termometer Celcius = P × skala yang ditunjuk termometer Fahrenheit sehingga dapat kita tuliskan bentuk persamaan berikut ini.
C = PF ………. Pers. (1)
Diagram perbandingan skala termometer Fahrenheit dan Celcius diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Dari diagram di atas, maka konversi skala kedua termometer tersebut adalah sebagai berikut.
≫
|
F – 32
|
=
|
PF – 0
|
212 – 32
|
100 – 0
|
≫
|
F – 32
|
=
|
PF
|
180
|
100
|
≫ 100(F – 32) = 180PF
≫ 5(F – 32) = 9PF
≫ 5F – 160 = 9PF
≫ 5F – 9PF = 160
≫ F(5 – 9P) = 160
≫ F = 160/(5 – 9P) ………. Pers. (2)
Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1):
≫ C = PF
≫ C = P{160/(5 – 9P)}
≫ C = 160P/(5 – 9P)
Jadi, temperatur C = 160P/(5 – 9P) dan temperatur F = 160/(5 – 9P). Dengan demikian jawaban yang benar adalah (E).
4. Temperatur Celcius (C) menunjukkan angka yang sama dengan temperetur termometer Fahrenheit (F) pada suhu T. Besar T adalah …
Penyelesaian:
Titik lebur termometer Fahrenheit = 32oF
Titik didih termometer Fahrenheit = 212oF
Titik lebur termometer Celcius = 0oC
Titik didih termometer Celcius = 100oC
Skala yang ditunjuk termometer Celcius = skala yang ditunjuk termometer Fahrenheit sebesar t.
Diagram perbandingan skala termometer Fahrenheit dan Celcius diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Dari diagram di atas, maka konversi skala kedua termometer tersebut adalah sebagai berikut.
≫
|
t – 32
|
=
|
t – 0
|
212 – 32
|
100 – 0
|
≫
|
t – 32
|
=
|
t
|
180
|
100
|
≫ 100(t – 32) = 180t
≫ 5(t – 32) = 9t
≫ 5t – 160 = 9t
≫ 5t – 9t = 160
≫ -4t = 160
≫ t = 160/(-4)
≫ t = -40o
5. Termometer A dan B digunakan untuk mengukur suhu fluida x, y, dan z. Data hasil pengukurannya disajikan dalam tabel berikut ini.
Fluida
|
Termometer A
|
Termometer B
|
x
|
22o
|
5o
|
y
|
222o
|
125o
|
z
|
72o
|
T
|
Tentukanlah nilai t!
Penyelesaian:
Dengan menggunakan perbandingan, maka nilai t dapat ditentukan sebagai berikut.
≫
|
72 – 22
|
=
|
t – 5
|
222 – 22
|
125 – 5
|
≫
|
50
|
=
|
t – 5
|
200
|
120
|
≫
|
1
|
=
|
t – 5
|
4
|
120
|
≫ 4(t – 5) = 120
≫ 4t – 20 = 120
≫ 4t = 120 + 20
≫ 4t = 140
≫ t = 140/4
≫ t = 35o
6. Pada termometer X titik beku air 40oX dan titik didih air 240oX. Bila suatu benda diukur dengen termometer Fahrenheit suhunya 112oF, maka bila diukur dengen termometer X, suhunya adalah …
Penyelesaian:
Titik tetap bawah termometer X = 40oX
Titik tetap atas termometer X = 240oX
Titik tetap bawah termometer F = 32oF
Titik tetap atas termometer F = 212oF
Skala yang ditunjuk termometer F = 112oF
Diagram perbandingan skala termometer X dan F diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Dari diagram di atas, maka konversi skala kedua termometer tersebut adalah sebagai berikut.
≫
|
112 – 32
|
=
|
t – 40
|
212 – 32
|
240 – 40
|
≫
|
80
|
=
|
t – 40
|
180
|
200
|
≫
|
8
|
=
|
t – 40
|
18
|
200
|
≫ 18(t – 40) = 8(200)
≫ 18t – 720 = 1600
≫ 18t = 1600 + 720
≫ 18t = 2320
≫ t = 2320/18
≫ t = 128,88
≫ t = 129oX
Post a Comment
Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.