14 Contoh Soal dan Jawaban Hukum Newton 1, 2, 3 Lengkap
https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-soal-dan-jawaban-hukum-newton-1-2-3.html
Daftar Materi Fisika
Advertisement
Baca Juga:
Coba kalian dorong sebuah benda di rumah yang menurut kalian berat, Apa yang kalian rasakan? Jika kalian mendorongnya, mungkin akan terasa berat. Akan tetapi, jika teman-teman kalian membantu untuk mendorong benda tersebut, mungkin akan terasa lebih ringan. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Semakin besar gaya yang diberikan maka semakin mudah kalian mendorongnya. Semua yang kalian lakukan tersebut terjadi karena terdapat gaya yang bekerja pada benda. Teori mengenai dinamika gerak ini diterangkan oleh seorang ilmuwan Fisika yang bernama Isaac Newton.
Dalam artikel kali ini, kalian akan disuguhkan beberapa contoh soal dan pembahasan tentang tiga Hukum Newton secara berurutan. Hukum pertama, memperkenalkan konsep kelembaman yang telah diusulkan sebelumnya oleh Galileo. Hukum kedua, menghubungkan percepatan dengan penyebab percepatan, yakni gaya. Hukum ketiga, merupakan hukum mengenai aksi-reaksi.
Newton menuliskan ketiga hukum geraknya dalam sebuah buku yang terpenting sepanjang sejarah, yakni Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, yang dikenal sebagai principia. Agar materi ketiga Hukum Newton lebih ringkas, berikut ini ringkasannya dalam bentuk tabel.
Perihal
|
Hukum I Newton
|
Hukum II Newton
|
Hukum III Newton
|
Bunyi
|
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus beraturan (GLB).
|
Jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu benda, maka percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
|
Jika suatu gaya (aksi) diberikan pada suatu benda , maka benda tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang diberikan.
|
Rumus
|
ΣF = 0
|
ΣF = ma
|
Faksi = −Freaksi
|
Aplikasi
|
Ketika sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil yang semula diam, kemudian secara tiba-tiba mobil bergerak, badan kalian akan terdorong ke belakang. Akan tetapi, jika semula mobil melaju kencang kemudian direm mendadak, maka badan kalian akan terdorong ke depan.
|
Batu yang memiliki massa berbeda jika di tarik tentunya akan terasa ringan menarik batu yang massanya lebih kecil. Sedangkan pada batu yang massa lebih besar, membutuhkan gaya yang lebih besar untuk bisa menggerakkannya.
|
Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah gaya dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang kita berikan, maka tanah memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat. Gaya dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi. Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.
|
Contoh Soal Hukum 1 Newton dan Pembahasannya
1. Sebuah balok bermassa 5
kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan pada atap. Jika
balok diam maka berapakah tegangan talinya?
Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada
balok seperti gambar di bawah ini, karena balok diam, maka berlaku
hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.
2. Sebuah benda bermassa 40
kg ditarik melalui katrol sehingga memiliki posisi seperti yang
diperlihatkan pada gambar (a) di bawah ini. Jika sistem itu diam, maka
berapakah gaya F?
Penyelesaian:
Benda yang bermassa akan memiliki berat.
w = mg
w = 40 kg × 10 m/s2
w = 400 N
pada sistem itu bekerja
tiga gaya yaitu w, F, dan T yang tidak segaris, sehingga menentukan
resultannya dapat digunakan sumbu koordinat XY (metode analisis) seperti
pada gambar (b) di atas. Sistem diam berarti berlaku Hukum 1 Newton
sebagai berikut.
■ Pada sumbu-Y
ΣFy = 0
T sin 53o – w = 0
T(0,8) – 400 = 0
0,8T = 400
T = 400/0,8
T = 500 N
■ Pada sumbu-X
ΣFx = 0
F – T cos 53o = 0
F – (500)(0,6) = 0
F – 300 = 0
F = 300 N
Jadi, gaya F yang bekerja pada sistem tersebut adalah 300 Newton.
3. Benda bermassa 10 kg
diikat tali dan dibentuk sistem seperti pada gambar (a) berikut ini.
Jika sistem itu diam dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2maka tentukan tegangan tali T1 dan T2!
Penyelesaian:
Berat benda adalah sebagai berikut.
w = mg
w = 10 kg × 10 m/s2
w = 100 N
Dengan menggunakan metode
analisis sama seperti pada contoh soal sebelumnya di mana diagram gaya
ditunjukkan pada gambar (b), maka resultan gaya yang bekerja pada sistem
ini adalah sebagai berikut.
■ Pada sumbu-Y
ΣFy = 0
T1 sin 60o + T2 sin 30o – w = 0
T1 (1/2√3) + T2 sin (1/2) – 100 = 0
1/2√3 T1 + 1/2 T2 = 100
(Kedua ruas dikali 2)
√3 T1 + T2 = 200
T2 = 200 – √3 T1 ……….. pers. (a)
■ Pada sumbu-X
T2 cos 30o – T1 cos 60o = 0
T2 (1/2√3) – T1 (1/2) = 0
1/2√3 T2 – 1/2T1 = 0 ……….. pers. (b)
{subtitusikan persamaan (a) ke persamaan (b)}
1/2√3(200 – √3 T1) – 1/2T1 = 0
100√3 – 3/2T1 – 1/2T1 = 0
3/2T1 + 1/2T1 = 100√3
4/2T1 = 100√3
2T1 = 100√3
T1 = 50√3 N
Untuk memperoleh nilai T2, kita subtitusikan nilai T1 = 50√3 ke persamaan (a) sehingga kita peroleh nilai sebagai berikut.
T2 = 200 – √3 T1
T2 = 200 – √3(50√3)
T2 = 200 – 150
T2 = 50 N
Dengan demikian, nilai T1 dan T2 berturut-turut adalah 50√3 N dan 50 N.
4. Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30o. Jika Ucok ingin mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap maka berapakah gaya yang harus diberikan oleh Ucok?
Penyelesaian:
m = 20 kg
g = 10 m/s2
w = mg = 20 × 10 = 200 N
α = 30o
gaya dorong Ucok F harus
dapat mengimbangi proyeksi gaya berat. Lihat gambar di bawah ini. Balok
bergerak ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku hukum I
Newton sehingga memenuhi persamaan berikut.
ΣF = 0
F – w sin 30o = 0
F – (200)(1/2) = 0
F – 100 = 0
F = 100 N
Jadi, gaya yang harus diberikan pada balok agar balok bergerak dengan kecepatan tetap adalah sebesar 100 N.
5. Dhania menarik beban
dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah ini. Pada saat
gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban dapat terangkat dengan
kecepatan tetap. g = 10 m/s2. Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat diabaikan maka berapakah massa beban tersebut?
Penyelesaian:
Diagram gaya yang bekerja
pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b). Pada
beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat w dan gaya tegangan tali T.
Besar gaya tegangan tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena
kecepatan beban yang bergerak ke atas adalah tetap, maka berlaku hukum
II Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
F – mg = 0
125 – m(10) = 0
125 – 10m = 0
10m = 125
m = 125/10
m = 12,5 kg
Jadi, massa beban tersebut adalah 12,5 kg.
Contoh Soal Hukum 2 Newton dan Pembahasannya
1. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak dengan percepatan 3,5 m/s2, maka tentukan massa truk tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
m
|
=
|
ΣF
|
a
|
m
|
=
|
7000
|
3,5
|
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.
2. Balok A bermassa 4 kg
diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian balok B ditarik
dengan gaya F di atas lantai mendatar licin sehingga gabungan balok itu
mengalami percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka berapakah percepatan yang dialami oleh balok B saja?
Penyelesaian:
Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 6 kg
a1 = 1,8 m/s2
Ditanyakan: a2 = …?
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada gambar di bawah ini.
Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
F = ma
F = (mA + mB)a1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mBa2
18 = 6a2
berarti a2 = 3 m/s2
3. Sebuah benda bermassa 2
kg bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s di atas bidang datar licin,
kemudian benda tersebut diberi gaya tetap searah dengan gerak benda.
Setelah menempuh jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. Tentukan
besar gaya tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
v0 = 5 m/s
vt = 7 m/s
m = 2 kg
s = 4 m
Ditanyakan: F = …?
Jawab:
Persamaan gerak:
2as = vt2 – v02
a
|
=
|
vt2 – v02
|
2s
|
a
|
=
|
(7)2 – (5)2
|
2(5)
|
a
|
=
|
49 – 25
|
10
|
a
|
=
|
24
|
10
|
a = 2,4 m/s2
Menurut Hukum II Newton:
F = ma
F = (2 kg)(3 m/s2)
F = 6 kgm/s2 = 6 N
Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah 6 N.
4. Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s2. Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?
Penyelesaian:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F1 = 20 N, benda mengalami percepatan a1 = 4 m/s2, sehingga massa benda:
m
|
=
|
F1
|
a1
|
m
|
=
|
20 N
|
4 m/s2
|
m = 5 kg
Pada saat diberi gaya F2 sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:
a2
|
=
|
F2
|
m2
|
a2
|
=
|
25 N
|
5 kg
|
a2 = 5 m/s2
5. Sebuah gaya F dikerjakan pada sebuah benda bermassa m, menghasilkan percepatan 10 m/s2. Jika gaya tersebut dikerjakan pada benda kedua dengan massa m2, percepatan yang dihasilkan adalah 15 m/s2.
Tentukan:
a. Perbandingan m1 dan m2.
b. Percepatan yang dihasilkan gaya F1, apabila m1 dan m2 digabung.
Penyelesaian:
a. Gaya F pada benda 1 dengan massa m1 menghasilkan percepatan a1 = 10 m/s2, maka diperoleh:
m1
|
=
|
F1
|
a1
|
m1
|
=
|
F
|
10 m/s2
|
Gaya F pada benda II dengan massa m2, menghasilkan percepatan a2 = 15 m/s2, maka:
m2
|
=
|
F2
|
=
|
F
|
a2
|
15 m/s2
|
m1 : m2
|
=
|
F
|
:
|
F
|
10
|
15
|
m1 : m2
|
=
|
1
|
:
|
1
|
10
|
15
|
m1 : m2
|
=
|
1 × 30
|
:
|
1 × 30
|
10
|
15
|
m1 : m2
|
=
|
3 : 2
|
b. Apabila massa digabung, maka:
m = m1 + m2
m
|
=
|
F
|
+
|
F
|
10
|
15
|
m
|
=
|
3F + 2F
|
30
|
m
|
=
|
5F
|
30
|
m
|
=
|
F
|
6
|
Percepatan yang dihasilkan adalah:
a
|
=
|
F
|
m
|
a
|
=
|
F
|
F/6
|
a = 6 m/s2.
Contoh Soal Hukum 3 Newton dan Pembahasannya
1. Sebuah buku diletakkan
di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja gaya-gaya seperti
pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada sistem
tersebut yaitu:
□ w = berat buku.
□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.
□ Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.
Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!
Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi
memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda.
Dari sifat di atas dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
□ w dengan Fg
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.
2. Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya aksi reaksi. Tentukan pasangan aksi-reaksi yang ada.
Penyelesaian:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat bergerak.
3. Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m1 = 70 kg, m2 =
30 kg dan pada balok pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka
tentukanlah percepatan masing-masing balok dan gaya kontak antarbalok
tersebut.
Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30 kg
F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Keadaan benda 1 dan 2
saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya kontak atau gaya aksi
reaksi berdasarkan Hukum III Newton. Supaya lebih jelas, perhatikan
gambar berikut ini.
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2). Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1 (bekerja pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.
Untuk menentukan besar
percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kita tinjau persamaan gerak
masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a ............... Pers. (1)
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai
yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita peroleh
besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2.
Untuk menentukan gaya kontak antara balok 1 dan 2, kita subtitusikan
nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai
berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.
4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 37°.
Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A didorong
dengan gaya F sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di
bawah ini. Tentukan besar percepatan gerak kedua balok dan juga gaya
kontak antara balok A dan balok B.
Jawab
Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.
FAB adalah gaya aksi yang diberikan balok A kepada balok B, sedangkan FBA adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A. Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.
Lalu untuk menentukan besar
percepatan kedua balok dan juga gaya kontak, kita tinjau persamaan
gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – wA sin θ – FBA = mAa
F – mAg sin θ – FBA = mAa ............... Pers. (1)
∎ Tinjau Balok B
ΣFX = ma
FAB – wA sin θ = mBa
FAB – mBg sin θ = mBa
FAB = mBa + mBg sin θ ............... Pers. (2)
Karena FAB = FBA, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F – mAg sin θ – (mBa + mBg sin θ) = mAa
F – mAg sin θ – mBa – mBg sin θ = mAa
F – mAg sin θ – mBg sin θ = mAa + mBa
F – g sin θ(mA + mB) = (mA + mB)a
a = [F – g sin θ(mA + mB)]/(mA + mB)
a = [F/(mA + mB)] – g sin θ ............... Pers. (3)
Dengan mensubtitusikan
nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita
peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = [480/(40 + 20)] – (10) sin 37°
a = (480/60) – (10)(0,6)
a = 8 – 6
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2.
Untuk menentukan gaya kontak antara balok A dan B, kita subtitusikan
nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai
berikut.
FAB = mBa + mBg sin θ
FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin sin 37°)
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 40 + 120
FAB = 160 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B adalah 160 N.
Asalamuallaikum,,,,
ReplyDeleteTerimakasih atas artikel ini
waalaikumsalam
Deletesama-sama..
Kepanjangn annjint soalnya
Deletetrimakasih min, mudah dipahami
ReplyDeleteMakasi atas soal dan pembahasan nya
ReplyDeleteTerima kasih, sangat beemanfaat.
ReplyDeletesama-sama...
DeleteTerimakasih banyak :)
ReplyDeletegomawooo atas artikelnya :)
ReplyDeleteHai nama saya zefanya gnlk
ReplyDeleteHi zefa...
Deletemakasih banget atas artikel, membantu tugas kuliahku. semoga rezeki berlimpah untukmu selalu, aamiin
ReplyDeleteTerimakasih banyak atas artikelnya, membantu banget saya dalam mengerjakan tugas kuliah. semoga Allah swt. selalu memberikan rezeki yang berlimpah untukmu, aamiin.
ReplyDeleteAamiin
DeleteGomawo uwu ^-^
ReplyDelete