7 Jenis Teropong Materi Alat Optik Fisika SMA
https://www.fisikabc.com/2018/02/jenis-teropong-materi-alat-optik.html
Daftar Materi Fisika
Advertisement
Baca Juga:
Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Teropong ini berfungsi untuk memperbesar benda yang letaknya sangat jauh sekali. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teropong, benda bisa dianggap berada pada jarak tak berhingga. Galileo, walupun bukan penemu teleskop, ia menggembangkan teleskop menjadi instrumen yang penting dan dapat digunakan.
Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop, dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia, di antaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak Matahari, struktur permukaan bulan, dan kenyataan bahwa galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
■ Teropong Bias
Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong bias. Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati.
Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi. Proses pembentukan bayangan pada teropong bias dapat kalian cermati pada gambar berikut ini.
■ Teropong Pantul
Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil. Proses pembentukan bayangan pada teropong pantul ditunjukka seperti pada gambar berikut ini.
Teropong Medan (Teropong Bumi)
Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik. Pembentukan bayangan pada teropong bumi pada saat mata berakomodasi maksimum dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan pada mata berakomodasi maksimum dapat dinyatakan sebagai berikut.
M =
|
fob
|
sok
|
Sedangkan panjang teropong bumi adalah:
L
|
=
|
fob + 4fp + sok
|
Keterangan:
M = perbesaran sudut
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
sok = jarak benda oleh lensa okuler
fp = jarak fokus lensa pembalik
Untuk mata tak berakomodasi, lensa okuler digeser sedemikian rupa sehingga fokus lensa okuler berimpit dengan titik pusat kelengkungan lensa pembalik (fok = 2fp). Pembentukan bayangan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pembesaran bayangan pada saat mata tak berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut.
M =
|
fob
|
fok
|
Sedangkan panjang teropong bumi adalah:
L
|
=
|
fob + 4fp + fok
|
Keterangan:
M = perbesaran sudut
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
fp = jarak fokus lensa pembalik
Teropong Panggung
Ada jenis teropong yang mirip dengan teropong bumi namun hanya menggunakan dua lensa, yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Teropong ini disebut dengan teropong panggung. Lensa cekung pada teropong panggung berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup. Pembentukan bayangan pada teropong ini dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
Perbesaran bayangan teropong panggung dapat dinyatakan sebagai berikut.
M =
|
fob
|
fok
|
Maka panjang teropongnya adalah sebagai berikut.
L
|
=
|
fob + fok
|
Keterangan:
M = perbesaran sudut
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler (bernilai negatif)
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong Belanda atau teropong Galileo.
Teropong Prisma
Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Teropong prisma disebut juga teropong binokuler. Perhatikan bagan teropong prisma beriku ini.
Periskop
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki. Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut.
1. Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.
2. Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
3. Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus lensa okuler.