Teropong Panggung: Fungsi, Pembentukan Bayangan, Rumus Perbesaran & Panjang, Contoh Soal + Pembahasan
https://www.fisikabc.com/2018/01/fungsi-pembentukan-bayangan-gambar-rumus-teropong-panggung.html?m=0
Daftar Materi Fisika
Advertisement
Baca Juga:
Jika pergi ke gunung atau ke pantai, kalian tentu mempunyai keinginan untuk melihat pemandangan yang letaknya jauh. Misalnya, kita ingin melihat puncak gunung berapi. Kalau kita naik ke atas, resiko bahaya sangat besar. Untuk dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh, kita dapat menggunakan alat yang disebut teropong atau teleskop. Secara garis besar, teropong dibagi menjadi 2 macam, yaitu teropong pantul dan teropong bias.
■ Teropong Pantul
Teropong pantul merupakan teropong yang dilengkapi dengan cermin. Cermin ini berfungsi memantulkan cahaya yang masuk. Walaupun dipasang cermin, tetapi seperti halnya teropong bias, di teropong pantul juga terdapat lensa. Teropong pantul bekerja dengan memantulkan sinar yang masuk.
Teropong pantul menggunakan cermin cekung besar untuk menangkap cahaya sebanyak-banyaknya. Selain itu, teropong pantul juga dilengkapi cermin datar yang terletak di depan titik fokus cermin cekung, dan juga terdapat sebuah lensa yang digunakan untuk mengamati objek.
Penggunaan cermin cekung bertujuan untuk mengganti penggunaan lensa. Keuntungan penggunaan cermin dibanding dengan lensa pada teropong adalah sebagai berikut.
●
|
Cermin tidak mengalami abrasi kromatik (penguraian warna seperti pada prisma) seperti yang biasa terjadi pada lensa.
|
●
|
Cermin lebih murah dan lebih muda dibuat, selain itu juga lebih ringan.
|
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, penggunaan cermin cekung lebih efisien daripada penggunaan lensa. Teleskop pemantul banyak digunakan pada badan-badan astronomi dan observatorium terkenal di dunia. Bahkan sekarang sudah banyak universitas-universitas yang memiliki teropong ini.
■ Teropong Bias
Melihat dari jenisnya, teropong ini bekerja dengan membiaskan cahaya yang masuk. Teropong bias tersusun atas beberapa lensa yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk. Secara umum, lensa-lensa pada teropong bias terdiri dari 2 macam, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Ada 4 jenis teropong bias yang kita kenal, yaitu teropong Bintang (Astronomi), teropong Bumi (Medan), teropong Prisma dan teropong panggung.
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari pengertian, fungsi, proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran, rumus panjang teropong panggung. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar semoga bisa paham.
Pengertian dan Fungsi Teropong Panggung
Pada teropong Bumi dilengkapi dengan lensa pembalik. Akibatnya teropong bumi cukup panjang. Untuk memperpendek panjang teropong Bumi, pembalikan bayangan dapat dilakukan oleh lensa cekung yang juga berfungsi sebagai lensa okuler. Susunan semacam ini dinamakan teropong panggung atau teropong belanda. Jadi, teropong panggung dibuat karena lebih simpel dan efisien saat membawanya.
Karena teropong panggung merupakan bentuk modifikasi dari teropong Bumi, maka fungsi teropong panggung sama dengan teropong Bumi, yaitu untuk mengamati objek-objek yang sangat jauh di permukaan Bumi. Teropong panggung dikenal juga dengan sebutan teropong Galileo, karena memang teropong ini pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei. Saat ini teropong panggung banyak sekali digunakan. Bahkan untuk versi bagi anak-anak cukup banyak. Dengan kata lain, teropong ini banyak dijual bebas.
Sekilas Info!
|
Teropong Galileo di Nusantara
Nusantara ternyata termasuk wilayah yang mula-mula menggunakan teropong Galileo. Pada tahun 1652, sebuah kapal tiba di Makassar membawa teropong tersebut. Siapa pemesannya? Ternyata dia adalah Perdana Menteri Kerjaaan Gowa, Karaeng Pattingaloang. Padahal, teropong Galileo baru ditemukan pada tahun 1609, dan masih sangat sedikit digunakan, bahkan di Inggris sekalipun.
Memang, pada masa itu Karaeng Pattingaloang dikenal sebagai negarawan Asia Tenggara yang sangat bergairah terhadap ilmu pengetahuan, serta serius mengikuti perkembangan mutakhir ledakan ilmu pengetahua di Eropa.
|
Pembentukan Bayangan dan Rumus Teropong Panggung
Teropong panggung terdiri dari dua buah lensa. Lensa objektif berupa lensa cembung (lensa positif atau lensa kovergen), akan tetapi lensa okulernya menggunakan lensa cekung (lensa negatif atau lensa divergen). Hal ini berbeda dengan mikroskop, teropong bintang atau teropong bumi yang lensa objektif dan okulernya berupa lensa cembung. Diagram pembentukan bayangan pada teropong panggung dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
Keterangan Gambar:
Gambar atas: skema pembentukan bayangan pada teropong panggung untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum.
Gambar bawah: skema pembentukan bayangan pada teropong panggung untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi.
Perbesaran anguler untuk teropong panggung dalam penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum dicari dengan persamaan berikut.
M
|
=
|
fob
|
sok
|
Sedangkan perbesaran anguler untuk teropong panggung dalam penggunaan dengan mata tanpa akomodasi dihitung dengan persamaan berikut.
M
|
=
|
fob
|
fok
|
Panjang teropong panggung adalah jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler. Panjang teropong panggung untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum dinyatakan dengan rumus atau persamaan berikut ini.
d
|
=
|
fob + sok
|
Sedangkan panjang teropong panggung untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi dinyatakan dengan rumus atau persamaan berikut ini.
d
|
=
|
fob + fok
|
Keterangan:
M = perbesaran anguler
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
sok = jarak benda terhadap lensa okuler
d = panjang teropong
Contoh Soal dan Pembahasan
Agar kalian lebih paham mengenai penerapan rumus-rumus perbesaran dan panjang teropong panggung di atas, silahkan kalian simak baik-baik beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini.
1. Sebuah teleskop Galilei yang memiliki perbesaran anguler 16 kali dan memiliki jarak fokus objektif 160 cm, digunakan untuk menyelidiki sebuah benda yang terletak sangat jauh. Hitunglah panjang teleskop Galilei ini apabil pada saat pengamatan, mata pengamat tidak berakomodasi.
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 16 kali
fob = 160 cm
ditanyakan: d … ?
Jawab:
Karena mata dalam keadaan tidak berakomodasi, maka rumus perbesaran anguler teleskop adalah sebagai berikut.
Karena mata dalam keadaan tidak berakomodasi, maka rumus perbesaran anguler teleskop adalah sebagai berikut.
M
|
=
|
fob
|
fok
|
16
|
=
|
160
|
fok
|
fok
|
=
|
160
|
16
|
fok
|
=
|
10
|
Karena lensa okuler teropong panggung adalah lensa cekung, maka jarak fokusnya berharga negatif yaitu:
fok = −10 cm
Dengan demikian, panjang teropong tersebut adalah sebagai berikut.
d = fob + fok
d = 160 + (–10)
d = 150
jadi, panjang teleskop Galilei adalah 150 cm atau 1,5 m.
2. Sebuah teropong panggung dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran 6 kali. Jarak lensa objektif dan okulernya 30 cm. Teropong tersebut digunakan dengan mata tak berakomodasi. Tentukanlah jarak fokus lensa okulernya.
Penyelesaian:
Diketahui:
Diketahui:
M = 6 kali
d = 30 cm
ditanyakan: fok … ?
Jawab:
Misalkan fok = −a (lensa cekung), maka perbesaran teropong adalah sebagai berikut.
M
|
=
|
fob
|
fok
|
6
|
=
|
fob
|
fok
|
fob = 6|fok|
fob = 6|−a |
fob = 6a
Perbesaran anguler teropong untuk penggunaan mata tak berakomodasi dinyatakan dengan rumus berikut.
d = fob + fok
lalu subtitusikan permisalah fob dan fok ke dalam rumus tersebut, sehingga diperoleh:
d = 6a + (−a)
30 = 5a
a = 30/5
a = 6 cm → fok = −6 cm
Dengan demikian, jarak fokus lensa okulernya adalah 6 cm.
3. Sebuah teropong panggung dengan jarak fokus lensa objektif dan okulernya berturut-turut adalah 50 cm dan 5 cm. Teropong tersebut digunakan untuk melihat bintang oleh orang yang bermata normal tanpa berakomodasi. Tentukanlah perbesaran sudut dan panjang tubusnya.
Penyelesaian:
Diketahui:
Diketahui:
fob = 50 cm
fok = −5 cm
Ditanyakan: M dan d
Jawab:
■ Untuk penggunaan dengan mata tanpa akomodasi, perbesaran sudut teropong panggung dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
M
|
=
|
fob
|
fok
|
M
|
=
|
50
|
−5
|
M
|
=
|
10
|
Jadi, perbesaran sudutnya adalah 10 kali.
■ Panjang teropong dihitung dengan rumus berikut.
d = fob + fok
d = 50 + (−5)
d = 45
Jadi, panjang tubung teropong panggung tersebut adalah 45 cm.