Pengertian Daya Akomodasi, Titik Dekat dan Jauh Mata + Contoh Soal dan Pembahasan
https://www.fisikabc.com/2017/12/daya-akomodasi-titik-jauh-dekat-mata.html
Daftar Materi Fisika
Advertisement
Baca Juga:
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana jika manusia tidak dilengkapi dengan mata? Apa yang kalian rasakan ketika kalian memejamkan mata untuk beberapa saat? Keindahan dan hiruk-pikuk kehidupan rasanya tidak begitu berarti andaikata Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengaruniakan mata kepada kita. Bagaimana prinsip kerja mata ketika melihat sebuah objek?
Perhatikan bagan mata pada gambar di tas. Pada waktu mata melihat objek, lensa mata atau lensa kristalin membentuk bayangan benda pada retina yang berada di belakang mata. Retina ini dihubungkan oleh saraf-saraf penglihatan (saraf optik) ke otak sehingga timbul kesan melihat benda atau objek.
Lensa mata merupakan jenis lensa cembung yang tebal tipisnya dapat berubah sesuai dengan letak benda yang sedang menjadi objek penglihatan. Perubahan tebal-tipisnya lensa mata ini mengubah jarak fokus lensa mata. Dengan cara ini, letak bayangan benda yang sedang menjadi perhatian akan selalu jatuh tepat di retina sehingga bayangan nyata dari benda dapat diterima dengan jelas jika bayangan tersebut tepat jatuh di retina.
Jarak retina dengan lensa adalah tetap. Sementara itu, setiap benda yang menjadi perhatian memiliki jarak yang tidak sama terhadap lensa mata. Ada benda yang dekat, sedang, dan jauh, bahkan jauh sekali. Benda-benda tersebut dapat terlihat jika bayangan bendanya tepat jatuh di retina. Oleh karena itu, satu-satunya cara yang mungkin adalah dengan perubahan jarak fokus lensa mata. Jadi perubahan lensa mata sesungguhnya untuk mendapatkan bayangan nyata di retina.
Daya Akomodasi Mata
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bola mata kita bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah?
Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum bisa menirunya.
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar/otot lensa). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letakknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata ini disebut dengan daya akomodasi mata.
Daya akomodasi mata adalah kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata atau kemampuan lensa mata untuk mengubah jak fokusnya.
|
Pada keadaan normal, otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks, namun sendi pengikat dalam keadaan tegang. Pada kondisi ini, bentuk lensa mata agak datar dan mata dalam keadaan tidak berakomodasi. Jika benda yang jauh tak hingga didekatkan, otot-otot siliar akan menjadi tegang. Otot siliar akan bertambah tegang jika benda semakin dekat. Pada keadaan ini, mata dalam keadaan sedang berakomodasi. Jika mata terus berakomodasi, mata terasa lelah karena otot siliar terus menegang.
Titik Dekat dan Titik Jauh Mata
Benda hanya dapat terlihat dengan jelas jika terletak di daerah penglihatan mata. Daerah penglihatan mata ini berada di antara titik dekat mata atau punctum proximum (PP) dan titik jauh atau punctum remotum (PR). Jika benda berada di luar daerah penglihatan tersebut, mata tidak akan melihat benda tersebut dengan jelas. Perhatikan gambar berikut ini.
Titik dekat adalah titik terdekat yang dapat dilihat mata secara jelas dengan mata barakomodasi maksimum (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Sedangkan titik jauh adalah titik terjauh yang dapat dilihat mata secara jelas dengan mata tidak berakomodasi. Pada mata normal, titik terjauh adalah di titik tak hingga (s = ~).
Contoh Soal dan Pembahasan
Jika lensa mata dianggap sferis bola dengan jarak permukaan depan lensa dengan retina 3 cm, hitunglah:
■ Kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda yang jauh sekali (mata tidak berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata berkomodasi maksimum).
■ Perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi sampai berakomodasi maksimum.
Penyelesaian:
Diketahui:
s' = 3 cm
s = ~
Ditanyakan: kuat lensa mata normal saat tidak berakomodasi dan saat berakomodasi maksimum serta perubah kekuatan lensa.
Jawab:
■ Kuat lensa mata normal
Pada saat mata tidak berakomodasi (s = ~)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/~) + (1/3)
⇒ 1/f = 0 + 1/3
⇒ 1/f = 1/3
⇒ f = 3 cm = 0,03 m
Dengan demikian, daya lensa untuk mata tidak berakomodasi adalah sebagai berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,03
⇒ P = 33,3 dioptri
Pada saat mata berakomodasi (s = 25 cm)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/25) + (1/3)
⇒ 1/f = (3 + 25)/75
⇒ 1/f = 28/75
⇒ f = 75/28
⇒ f = 2,7 cm = 0,027
Dengan demikian, daya lensa untuk mata berakomodasi adalah sebagai berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,027
⇒ P = 37,03 dioptri
Jadi, kuat mata normal pada saat tidak berakomodasi adalah 33,3 dioptri dan pada saat mata berakomodasi adalah 37,,03 dioptri.
■ Perubahan kekuatan lensa
∆P = 33,3 – 37,03 = −4 dioptri
Jadi, perubahan kekuatan lensa adalah −4 dioptri.
Mana mininumnya
ReplyDelete