Cara Menguraikan Vektor Gaya di Bidang Miring
https://www.fisikabc.com/2017/09/cara-menguraikan-vektor-gaya-di-bidang-miring.html?m=0
Daftar Materi Fisika
Advertisement
Baca Juga:
Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya-tanya, kenapa gaya berat (w) dari benda yang terletak di bidang miring dengan sudut kemiringan sebesar θ memiliki komponen w cos θ dan w sin θ? Lalu bagaimana caranya menguraikan gaya berat sehingga diperoleh dua komponen gaya tersebut? Sebenarnya caranya sangat mudah sekali, kita cukup menggunakan konsep kongruensi (kesebangunan) dan konsep trigonometri. Oke, langsung saja kita mulai pembahasannya.
Menguraikan Vektor Gaya Berat di Bidang Miring
Misalkan sebuah balok terletak pada bidang miring dengan sudut kemiringan sebesar θ seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas. Untuk menguraikan vektor gaya berat dari balok tersebut, kalian dapat melakukannya dengan menggunakan beberapa langkah berikut ini.
#1 Menggambar Sumbu-X dan Sumbu-Y
Sumbu-X atau sumbu horizontal pada bidang miring dapat kalian gambarkan dengan sebuah garis sejajar dengan permukaan bidang dan melalui titik tengah objek. Sedangkan sumbu-Y atau sumbu vertikal digambarkan dengan sebuah garis yang tegak lurus terhadap sumbu-X tersebut seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
#2 Menggambar Vektor Gaya Berat
Gaya berat merupakan gaya tarik bumi yang arahnya selalu tegak lurus ke bawah menuju pusat bumi. Oleh karena itu, untuk benda yang terletak di bidang miring, vektor gaya berat digambarkan sebuah anak panah lurus ke bawah seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
#3 Melakukan Analisis Geometri (Konsep Kongruensi)
Jika kalian perhatikan gambar gaya berat di atas, vektornya membentuk sudut tertentu terhadap sumbu-Y. Nah untuk mengetahui berapa besar sudut tersebut, kita dapat menggunakan konsep kongruensi atau kesebangunan. Coba kalian perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, terdapat dua segitiga siku-siku yaitu segitiga ABC (siku-siku di B) dan segitiga CDE (siku-siku di D). Kedua segitiga tersebut adalah kongruen karena memiliki dua sudut yang sama yaitu:
█ ∠ABC = ∠CDE = 90ᵒ (sudut siku-siku)
█ ∠ACB = ∠DCE (dua sudut yang saling bertolak belakang)
Karena pada segitiga, jumlah ketiga sudutnya adalah 180ᵒ, maka secara otomatis besar ∠CED = ∠BAC = θ. Dengan demikian, besar sudut yang diapit vektor gaya berat dan sumbu-Y akan sama dengan besar sudut kemiringan bidang. Oleh karena itu, vektor gaya berat di bidang miring dapat kita lukiskan sebagai berikut.
#4 Menguraikan Vektor Gaya Berat
Karena besar sudut yang dibentuk antara vektor gaya berat dengan sumbu-Y sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menguraikan atau memproyeksikan vektor gaya berat tersebut pada sumbu-X dan sumbu-Y. Perhatikan gambar berikut ini.
Setelah diuraikan, kita peroleh dua komponen gaya berat yaitu wX dan wY. kemudian, untuk menentukan besar dua komponen gaya berat tersebut, kita dapat menggunakan konsep trigonometri sebagai berikut.
█ sin θ = wX/w sehingga wx = w sin θ
█ cos θ = wY/w sehingga wY = w cos θ
Karena salah satu sifat vektor adalah dapat dipindahkan, maka vektor komponen wX dapat kita pindahkan segaris dengan sumbu-X sehingga gambar akhir hasil penguraian vektor gaya berat untuk benda yang terletak di bidang miring adalah sebagai berikut.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk menguraikan vektor gaya di bidang miring, khususnya gaya berat atau gaya luar yang tidak sejajar bidang, kalian dapat melakukan beberapa langkah berikut ini.
█ Tentukan acuan sumbu-X dan sumbu-Y. Gambarkan sumbu-X dengan sebuah garis yang sejajar dengan permukaan bidang miring sedangkan sumbu-Y tegak lurus terhadap sumbu-X tersebut. Pada tahap ini, titik tengah atau titik perpotongan sumbu-X dan sumbu-Y bisa diletakkan di pangkal atau ujung vektor.
█ Tentukan sudut yang dibentuk vektor gaya terhadap sumbu-X atau sumbu-Y di mana besarnya harus sama atau berkaitan dengan sudut kemiringan bidang miring. Pada langkah ini, kalian bisa menggunakan konsep kongruensi (kesebangunan) atau sifat-sifat sudut (sepihak, berseberangan, atau bertolak belakang).
█ Uraikan vektor gaya pada sumbu-X dan sumbu-Y dan tentukan rumusnya dengan menggunakan konsep trigonometri.
Demikianlah artikel tentang cara mudah menguraikan vektor gaya di bidang miring lengkap dengan gambar. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam perhitungan mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
terimakasih sangat membantu
ReplyDeleteIya sama-sama kak Novi
Deleteselama ini saya hafalan w sinx dan w cos x skrg tahu alasannya hehe makasih banyak
ReplyDeletesama-sama, senang bisa membantu.
Delete"segitiga ABC (siku-siku di D) dan segitiga CDE (siku-siku di E)". maaf ini maksudnya apa ya? bukannya segitiga abc siku sikunya di B dan segitiga cde siku2nya di D
ReplyDeleteMaaf atas kekeliruannya, artikel sudah kami perbaiki
DeleteTerimakasih atas koreksinya kak Fathan...
Makasih banyak kak, jd ngertii bedain pake sin ato cos
ReplyDeletesama-sama...
DeleteAlhamdullilah akhirnya terjawab kan pertanyaan saya terimakasih
ReplyDeleteIni baru berfaedah dan jelas
ReplyDeleteTerimakasih banyak ya
ReplyDeleteTerimakasih banyak kak
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteBarakallah
ReplyDeletesaya masi bingung yg tentang kongruen kadang nyaru gambarnya
ReplyDeletesaya masih bingung tentang nentuin sudutnya pake kongruen kadang gambarnya nyaru
ReplyDeleteNyaru gmn kak maksudnya
DeleteKa mau minta jelasin kenapa sudut tetta nya pada bidang miring itu ada dua
ReplyDeleteitu pake Analisis Geometri (Konsep Kongruensi) biar mempermudah bwt nguraikan vektor gaya berat
Delete